Senjata Rahasia Hidup

 


Wahyu pasal 19 berisi pewahyuan yang diberikan kepada Yohanes dalam dua bagian. Bagian pertama menghadirkan puji-pujian yang dinaikkan karena kehancuran Babel sebagai musuh Allah. Bagian kedua berbicara tentang kemuliaan Kristus-Sang Anak Domba Allah-sebagai raja yang mulia dan berkuasa (6-10).

Pujian dinaikkan oleh mereka yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar (5). Mereka mengagungkan keadilan Allah, serta bersukacita melalui perkawinan Anak Domba (6-8). Mereka yang menang diundang untuk hadir dalam jamuan kawin Anak Domba Allah (9), sebagai lambang persekutuan antara Allah dengan umat-Nya.

Pujian adalah salah satu tema dominan dalam kitab Wahyu, bukan sebagai pemanis dalam narasi. Wahyu 19 menguraikan pujian sebagai salah satu senjata rahasia yang dipakai Allah untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya.

Dalam Kitab Wahyu, pujian adalah ungkapan kekuatan untuk melawan (dan mengalahkan) kekuatan si jahat. Pujian yang dinyanyikan dengan kesungguhan hidup dan hati adalah ungkapan pengakuan iman dan pergumulan, bertujuan membawa pemujinya untuk menyadari keberadaan, kekuatan, dan penyertaan Tuhan. Tak ada satu orang pun yang dapat menghentikan atau menghalangi kita untuk bersukacita dalam merayakan pengharapan kita akan kedatangan Kristus, Allah yang mengasihi dan peduli kepada kita.

Keadilan dan kebenaran Allah adalah karakter dari kebesaran-Nya yang dihadirkan secara nyata di penghujung sejarah hidup manusia di bumi. Kedua karakter ini sebenarnya selalu hadir di sepanjang sejarah kehidupan, namun hanya dapat dipahami dan diterima secara jelas oleh kaum pilihan Allah (lih. Mat 11:25-27). Maka dari itu, penyataan keadilan dan kebenaran secara utuh yang dihadirkan melalui penghakiman Allah atas Babel dirayakan dengan semarak karena umat Allah melihat kebesaran-Nya yang tidak pernah lalai untuk terus hadir dalam kehidupan dan keseharian umat-Nya. Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya berjuang sendiri! [IBS]

Baca Gali Alkitab 7

Wahyu 19:6-10

Kemenangan atas para musuh Allah adalah kemenangan bagi Gereja. Sorak-sorai kegembiraan itu kini diarahkan untuk menyambut pengantin perempuan Anak Domba, yaitu Gereja yang telah setia beriman. Mereka dikaruniai kain lenan halus putih yang merupakan lambang kesalehan orang benar. Itulah penggenapan keselamatan. Tak ada lagi godaan dosa, ancaman penderitaan, dan kengerian maut karena bersama dengan Sang Anak Domba. Gereja bagaikan mempelai wanita yang aman menikmati cinta kasih mempelai pria.

Berbahagialah kita yang tidak kehilangan iman pada saat penderitaan datang di tengah dunia yang melawan Allah. Saatnya akan tiba, Kristus menjemput Gereja. Kita adalah para undangan terhormat dalam perjamuan kawin yang kekal.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang didengar oleh Yohanes? Mengapa orang banyak itu memuji dan menyanyi? (6-8)
2. Apa yang harus dituliskan oleh Yohanes? (9)
3. Bagaimana respons Yohanes terhadap perkataan-perkataan itu? (10)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang menjadi pujian terbesar bagi orang-orang percaya dari segala bangsa?
2. Apa yang dapat membuat kita berbahagia dan apa jaminannya?
3. Kepada siapa kita semestinya menyanyi dan menyembah?

Apa respons Anda?
1. Maukah Anda menyembah Allah sama seperti himpunan orang banyak dalam bacaan hari ini?
2. Perbuatan sehari-hari apa yang dapat Anda lakukan untuk mengungkapkan kebesaran Allah dan sukacita Anda di dalam-Nya?

Pokok Doa:
Mendoakan gereja-gereja yang tetap setia melakukan pelayanan, dan mewartakan keselamatan dan kasih Allah.


No comments:

Post a Comment

Informations From: Dgblogsp

Busur dan Anak Panah

Busur dan Anak Panah Saat Talha berjalan menuju gudang tua, yang terletak di bagian belakang rumahnya, Waleed mengikutinya. Waleed adalah y...