Perikop Wahyu 19:11-16 menyatakan surga yang terbuka, dan kehadiran Tuhan digambarkan dalam wujud Penunggang kuda putih untuk menghadirkan damai dengan cara menaklukkan kejahatan secara tuntas. Terbukanya surga menegaskan perkenanan Allah atas karya yang dilakukan Kristus (lih. Mat 3:16, 16:19; Why 15:5).
Kedatangan Tuhan Yesus digambarkan sebagai sosok panglima perang yang kembali dari medan pertempuran dengan segala kegemilangan dan semarak seorang pahlawan. Kristus digambarkan menunggang kuda putih lambang kejayaan dan mengenakan mahkota sebagai simbol kemuliaan (11-12). Dia datang dalam arak-arakan yang menghadirkan para tentara, perwira, dan punggawa, wali negeri, tawanan, dan jarahan perang-Nya (14). Seluruh rakyat bersukacita menyambut kedatangan-Nya, karena Sang Pahlawan menggenapi janji-Nya menaklukkan binatang buas dan para kroninya (19).
Menariknya, Sang Panglima Agung mengenakan jubah seorang imam, bukan jubah seorang raja (8; bdk. gambaran kemuliaan Anak Manusia yang mengenakan jubah putih terbuat dari kain lenan, Dan 10:5-9).
Sebagai Imam Besar Agung, Kristus memercikkan darah-Nya ke atas jubah-Nya sendiri (13). Dia menggunakan darah-Nya yang kudus untuk melawan dan menaklukkan musuh-musuh-Nya (15). Sebagai gereja kepunyaan Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya.
Karya keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus merupakan sebuah rangkaian perbuatan dan tindakan Allah yang secara nyata meraih dan menyelamatkan umat-Nya. Melalui karya keselamatan itu, persekutuan dengan Allah menjadi sebuah pengharapan yang pasti, bukan impian kosong. Kepastian iman Kristen adalah karena jaminan dari Allah sendiri. Ketaatan dan ketundukan kita terhadap firman Tuhan menegaskan bahwa firman Tuhan memiliki kuasa yang dapat mengubah kehidupan dan keimanan kita. Sungguh baik untuk terus berpegang pada kebenaran yang diberikan Kristus di dalam kehidupan kita!
No comments:
Post a Comment
Informations From: Dgblogsp